Nusa dua merupakan salah satu daerah yang terletak di Badung, tepatnya di Badung selatan, yaitu di Kecamatan Kuta Selatan. Daerah dengan berbagai destinasi pariwisata berbasis keindahan alam sangat banyak dapat dijumpai, sebut saja beberapa diantaranya: pantai Nusa Dua, Pantai Mengiat, Kawasan Pariwisata ITDC, dan masih banyak lagi lainnya.

Banyaknya destinasi yang ditawarkan, mampu untuk membuat para wisatawan berbondong-bondong untuk datang baik itu untuk berlibur atau dengan tujuan lainnya. Pesatnya kunjungan dari para wisatawan tidak hanya menimbulkan hal-hal positif, akan tetapi juga turut membawa berbagai masalah yang salah satunya adalah permasalahjan mengenai sampah. Diluar dari sampah dari konsumsi masyarakat, dari kegiatan kepariwisataan seperti para wisatawan, dan penyelenggara pariwisata juga turut menyumbangkan timbunan sampah.

Sampah memang salah satu permasalahan multi dimensional yang menjadi momok dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan dan tidak terkecuali di Nusa Dua. Berbicara mengengenai sampah, sederhananya dapat dikelompokknan menjadi dual golongan, yaitu:

Sampah organik: merupakan sampah yang berasal dari mahluk hidup lainnya, dan mudah untuk diuraikan, contohnya itu dapat berupa sampah makanan, sampah dedaunan, sampah buah-buahan , dan lain sebagainya. Sedangkan sampah anorganik: merupakan sampah yang tidak berasal dari unsur biologi atau mahluk hidup dan proses penguraiannya sangat sulit untuk dilakukan, contohnya yaitu: sampah beling kaca, sampah logam-logaman, dan sampah plastik.

Kita semua tahu, kalau sampah anorganik yang paling sering kita jumpai adalah sampah plastik, mengingat penggunaannya sudah secara masif dan masal yang biasa digunakan dan diproduksi sehari-hari.

Sebagaimana yang juga sudah dijelaskan sebelumnya, sampah plastik merupakan golongan sampah anorganik yang susah untuk diurai, akan tetapi dengan penggunaannya yang sudah biasa digunakan sehari-hari ditambah denga produksinya yang sangat pesat, tidak sebanding dengan pengolahan atau pendaur ulangannya mengakibatkan sampah plastik ini malah menumpuk dan terkadang berserakan dimana-mana.

Berangkat dari permasalahan tersebut, generasi muda Nusa Dua tidak tinggal diam. Para generasi Muda Nusa Dua, dengan segala inovasi, kreasi dan gagasannya, tergerak dalam mengadakan event yang bertajuk “Soul of Nusa Dua”. Kegiatan yang diketuai oleh I Putu Saka Suandita ini merupakan kegiatan dengan tujuan mengajak semua elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tidak perlu susah-susah, cukup langkah kecil berupa membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan nonorganik, mengganti kantong plastik menggunakan totebag, hingga mengganti sedotan plastik dengan sedotan ramah lingkungan.

Sebelum acara utama dari Soul of Nusa Dua diselenggarakanpada hari H, terdapat berbagai kegiatan yang diantaranya ada sosialisasi ke tempat penyelenggara pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, hingga aksi bersih-bersih pantai. Puncak acara ini diselenggarakan pada tanggal 28 April 2019 di lapangan lagoon yang juga akan diadakan bebrbagai acara menarik seperti olahraga zumba dan lomba berbasis lingkungan dengan pagelaran konser musik yang akan diramaikan dengan artis lokal dan nasioanal sebagai highlight utamanya.

Salah satu yang unik dari kegiatan ini adalah dari segi promosinya. Soul of Nusa Dua mengajak para musisi dengan opininya melalui sosial media seperti Instagram dalam menggaunggakn acara plus mengkampanyekan mengenai sampah plastik.

undefined

Sumber Gambar

Yang tidak kalah unik adalah dengan pemasangan baliho pada jalan yang dianggap strategis guna menyasar orang-orang yang melewati jalan tersebut. Tapi baliho ini bukan baliho biasa, melainkan baliho yang dikemas denga unik meniru model baliho kampanye pemilu sehingga banyak orang tertarik membacanya.

Harapan dari kegiatan ini tidak lain adalah dapat memberikan dampak persuasif kepada masyarakat untuk ikut serta melakukan suatu aksi nyata peduli lingkungan dan memberikan pemahaman bahwa langkah kecil yang dilakukan akan memberikan dampak besar yang positif dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat itu sendiri.

 

Sumber:

Press release Soul of Nusa Dua