Merokok mati, tak merokok mati. Mending merokok sampai mati.

Anda pernah mendengar kata kata seperti itu dari mulut seorang perokok ?

Benar saja, merokok bukanlah hal asing lagi bagi kita di Indonesia khususnya di Pulau Dewata Bali, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. Dengan begitu banyak varian rasa dan macam hampir setiap harinya lebih dari sebuluh ribu batang rokok yang terisap dan kalian bisa bayangkan berapa persentasekah kandungan asap karbon monoksida yang terlepas secara bersamaan ke atmosfer bumi?

Penulis perokok ?

Iya saya perokok aktif dari kelas 3 SMP. Bagi saya merokok adalah gaya hidup. Kalian pernah mendengar kata-kata “merokok membunuhmu?” Bila ada yang mengatakan seperti itu pada diri saya, saya tidak takut. Karena rokok itu buat gaya guys... kalau mau bunuh ya bunuh aja. Percuma juga kan kalau kita hidup akhirnya mati gaya. Itu pendapat secara pribadi saya terhadap rokok.

Kalau pendapat kalian bagaimana bagi yang tidak merokok?

Bagi para pembenci asap rokok pasti akan beranggapan merokok itu seperti hal yang tidak keren, hanya membuang-buang uang. Ibarat kata kita punya uang dua ribu rupiah kita gulung kecil hingga menyerupai sebatang rokok lalu kita bakar dan kita hisap. Apa yang kita dapatkan? Uang terbakar dan penyakit pasti akan datang.

Dalam satu batang rokok banyak sekali terdapat zat kimia yang tidak pantas masuk dan berada pada tubuh kita. Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:

Nikotin, mempunyai efek candu meskipun membuat perokok merasa rileks, namun mengandung efek ketagihan selain itu dapat merusak jaringan otak, mengeraskan dinding arteri dan menyebabkan darah cepat membeku.

Tar, mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia dan enam puluh bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik yang memicu bertumbuhnya sel kanker.

Arsenik, bahan yang digunakan untuk racun tikus.

Asetilena, senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna.

Sianida, senyawa kimia dari kelompok cyano.

Benzene, senyawa kimia organik yang mudah terbakar

Cadmium, sebuah logam beracun radioaktif.

Metanol, jenis alkohol sederhana (metil alkohol).

Formaldehida, cairan yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

Amonia, sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap kendaraan, yang mempunyai efek mengikat oksigen dalam tubuh sehingga berakibat memicu terjadinya penyakit jantung.

Hidrogen sianida, zat pembuat plastik dan pestisida, zat ini digunakan juga sebagai fumigan untuk bahan membunuh semut.

Sudah jelas bukan? Banyak sekali zat-zat kimia yang terkandung didalam satu batang rokok tersebut. Lalu alasan apa yang ada dalam diri seorang perokok untuk terus menghisap batang demi batang barang ngaco seperti itu?

Peringatan bahaya merokok bagi kesehatan tidak henti-hentinya diserukan pemerintah melalui dinas kesehatan, tetapi masih banyak orang yang menghisap rokok. Padahal, peringatan bahaya tersebut kini semakin jelas dengan memberikan gambar akibat efek samping merokok dalam kemasan rokok.

Lalu, bagaimana kita seorang perokok bahkan dari usia dini bisa merokok ?

Faktor lingkungan dan keluarga, apalagi bila kita hidup di dalam keluarga perokok aktif tidak dipungkiri lagi bahwa akan ada yang cepat terpengaruh.

Ayah saya adalah seorang perokok. Seperti apa yang kita tau bahwa anak muda zaman sekarang cepat sekali untuk terpengaruh dengan hal-hal yang unik dan menarik tanpa memikirkan sebab dan akibat. Seorang perokok mengawali merokoknya dari ruang lingkup keluarga seperti ayah saya kepada diri saya sendiri.

Ayah saya beranggapan bahwa, merokok adalah suatu kebutuan bagi dirinya. Bila tidak merokok 1 hari saja, ia akan merasakan mengantuk dan pusing terus menerus. Namun lama-kelamaan kebiasaan merokok itu pun semakin berkurang, yang mulanya satu hari bisa dua bungkus menjadi satu bungkus per hari, karena melihat anaknya sendiri meniru tingkah laku dari ayahnya yang juga merokok. Rasa penyesalan pada dirinya cukup besar, meski saya kini sudah dewasa, secara otomatis ia mendekatkan anaknya dengan penyakit

Untuk mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok tersebut memang sulit bagi diri kita seorang perokok. Melihat dari lingkungan sekitar, kita sadar Pulau Dewata adalah salah satu tujuan Turis Mancanegara, kebiasaan merokok ataupun hal-hal lain yang dilakukan oleh para wisatawan asing tersebut di Bali secara otomatis akan kita tiru tanpa berfikir apa dampak yang akan terjadi pada diri kita.

Jika kita pahami. Ada benarnya bahwa rokok menimbulkan perdebatan antara warga pro dan warga kontra terhadap rokok. Warga pro beranggapan bahwa jika rokok itu dihapus di Indonesia banyak petani tembakau akan merugi dan gulung tikar, lalu rokok pula adalah penghasil pajak devisa negara paling tinggi. Nah, bila kita hapus rokok atau mengurangi pendistribusian rokok di Indonesia, berapa pihak yang akan dirugikan ? 

Namun dari warga kontra terhadap rokok akan beranggapan terbalik, karena sudah jelas rokok itu adalah barang yang tidak berguna bagi tubuh dan kesehatan kita. Sudah pasti yang akan datang pada diri kita bila merokok adalah kangker mulut, kangker tenggorokan, gangguan pernapasan dan masih banyak lagi. Bila itu kita teruskan dan biarkan bukan hal asing lagi di masa depan rokok adalah pembunuh utama manusia di Indonesia.

Baik merokok ataupun tidak, semua mengharapkan pasti dirinya selalu sehat dan berumur panjang. Alangkah baiknya bagi para perokok mari kita hentikan bersama budaya merokok ini. Sayangi tubuh kita, sayangi keluarga kita dan sayangi bumi kita. Memang sangat sulit untuk kita para perokok menghentikan kebiasaan buruk ini. Namun bila kita simak video dibawah ini kita akan tahu bagaimana cara kita perokok aktif mengurangi dan menghentikan gaya hidup yang buruk ini.

 

 

Tubuh sehat kita yang bawa, hidup sukses jalan kita, hidup sehat tujuan kita. Sayangi diri kita dan bumi kita tanpa asap rokok. Karena Rokok Membunuhmu .