Rambut Siwi, nama tersebut tentunya sudah tidak asing lagi terdengar jika anda adalah orang yang memang menyukai tirtayatra apalagi berwisata dan khususnya di Kabupaten Jembrana. Ya, Rambut Siwi adalah nama dari sebuah pura yang terletak di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Keunikan pura ini terletak di sejarah berdirinya yang sekaligus menjadi filosofi dari beberapa pura yang terdapat di kawasan Pura Rambut Siwi.
Sejarah singkat Pura Rambut Siwi, yaitu di mana orang suci yang bernama Dang Hyang Nirartha di mana saat itu beliau disuruh untuk sujud dihadapan Pura Rambut Siwi oleh penjaga (pamedek) pura tersebut karena melewati kawasan pura tersebut. Namun, ketika Dang Hyang Nirartha sujud, seketika Pura Rambut Siwi hancur lebur berantakan yang hanya menyisakan batu-batu pecahan pura tersebut. Maka dari itu pamedek Pura Rambut Siwi memohon maaf kepada Dang Hyang Nirartha dan memohon agar pura tersebut dikembalikan seperti keadaan semula. Karena sifat kebijakan Dang Hyang Nirartha, ia pun kembali membangun pura tersebut dengan kesaktiannya dan menaruh sehelai rambutnya di pura tersebut sebagai penghormatan dan tanda pernah dilewati oleh beliau.
Keunikan tersembunyi yang lebih ke arah spiritual (niskala) juga sering terjadi di kawasan tempat suci ini, salah satunya yaitu Pura Tirta Rambut Siwi yang terletak di pesisir pantai Pura Rambut Siwi. Dalam pura tersebut terdapat sebuah goa yang berdiameter berkisar 2 meter dan gelap, di dalam goa tersebut terdapat mata air yang tidak pernah berhenti mengalir walaupun musim paling kering sekalipun. Pada tahun 2015, warga yang sedang bersembahyang di pura ini dikejutkan oleh penampakan ular kobra berkepala tiga yang muncul dari mulut goa tersebut.
"itu terjadi agak lama, saat saya baru beberapa bulan jadi pemangku di Pura ini (Pura Tirta). Tapi ular kobra berkepala tiga itu sering muncul dan biasanya pada hari-hari suci,"tutur Pemangku Pura Tirta, Jro Mangku Waniya kepada wartawan, Senin (23/3/15).
Sumber Kutipan : Kabarnusa.com
Sumber foto : Kabarnusa.com
Ular tersebut juga dipercayai sebagai Rambut Dang Hyang Nirartha yang menjelma menjadi seekor ular kobra berkepala tiga, maka dari itu Jero Mangku Wania dan Umat yang ada di kawasan Pura Rambut Siwi membangun arca ular kobra berkepala tiga di Pura Tirta tersebut.
Selain itu, keunikan air yang dihasilkan pada mata air di ujung goa Pura Tirta yaitu air tersebut sama sekali tidak terasa asin padahal terdapat di dekat pesisir Panti Rambut Siwi, malahan rasanya tawar. Oleh karena itulah sumber mata air tersebut digunakan sebagai tirta pada setiap upacara di Pura Rambut Siwi dan pura yang ada di mulut goa tersebut dinamakan Pura Tirta Rambut Siwi.
Komentar