Kita para generasi muda, siapa yang tidak mengetahui potensi pariwisata kabupaten Badung? Daerah dengan berbagai destinasi pariwisata yang ditawarkan, baik itu pariwisata berbasis budaya ataupun berbasis akan keindahan alamnya, yang layakya kait, selalu berhasil untuk mendatangkan banyak pengunjung lokal ataupun wisatawan asing untuk mengunjunginya. Jadi tidak heran kiasan mengenai Kabupaten Badung yang mana menyebutkan “tidak ada sejengkalpun daerah di Kabupaten Badung yang tidak memiliki potensi pariwisata”. Hal tersebut mencerminkan bahwa terdapat banyak sekali potensi pariwisata yang dapat dikembankan di Kabupaten Badung.

Dengan begitu banyaknya destinasi pariwisata yang ditawarkan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal pengadaan lapangan pekerjaan, bahkan turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan negara melalui peningkatan devisa. Dari segala pengharapannya bukan berarti tanpa tantangan dalam perkembangannya. Banyak hal-hal dilematis yang dihadapi dalam pengelolaan serta perkembangan pariwisata Kabupaten Badung.

Hal dilematis itu mengenai apakah pariwisata di Kabupaten Badung memerlukan inovasi atau konsistensi dalam penyelenggaraanya. Ini menjadi problematik yang cukup dilematis mengingat kedua hal tersebut memiliki dampaknya masing-masing.

Budaya di Bali merupakan “main character” dalam Pariwisata Bali dan tidak terkecuali di Kabupaten Badung. Hal tesebut berdampak tidak hanya dalam segala aspek pariwisatanya, namun sudah merambat, mengakar hingga dalam tatanan hidup bermasyarakat sehingga menyebabkan masyarakatnya sangat strict dalam menjaga kebudayaan, adat, dan tradisinya juga dalam kaitannya dalam kepercayaannya apabila tidak mengindahkan adat, tradisi, dan budayanya akan berdampak pada terganggunya keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesamanya, serta manusia dengan alam sebagaimana konsep Tri Hita Karana. Oleh karena itu pilihan untuk menjaga konsistensi pariwisata Badung yang berlandaskan budaya sekiranya sangat tepat.

undefined

Konsep Tri Hita Karana

Namun disisi lain, kita ketahui bersama bahwasanya pariwisata tidaklah diam, pariwisata merupakan kegiatan yang selalu berkembang dan terus akan maju, sehingga hal-hal monoton lambat laun akan tergerus dengan hal yang baru, sehingga inovasi juga akan sangan dibutuhkan. Jadi dalam penerapannya, pilihan untuk memberikan inovasi bagi pariwisata Badung bukan sebuah hal yang salah.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan bagi kita para generasi muda? Tentunya kita bukanlah generasi yang hanya tinggal diam, dan hanya menerima dampaknya saja bukan? Disinilah peran generasi muda untuk dapat meluruskan kembali bahwa sebenarnya jika dikaji dengan pikiran yang terbuka sesungguhnya harmonisasi antara konsistensi dengan inovasi dalam penyelenggaraan pariwisata sangat mungkin untuk diterapkan, yang mana dalam perkembangannya segala keunikan yang dimiliki dari pariwisata Badung tidak perlu dikorbankan dalam memberikan sebuah terobosan baru. Sebaliknya segala keunikan yang dimiliki oleh pariwisata Badung, dengan pariwisata Budayanya, pariwisata berbasis keindahan alamnya tetap perlu dijaga, karena pada dasarnya pariwisata Badung akan kehilangan jati diri dan eksistensinya apabila segala keunikannya tergerus. Inovasi yang dipadukan disini lebih berupa pengembangan infrastruktur, cara menggait wisatawan, bahkan hingga tataran peningkaan kemahiran dari Sumber Daya Manusianya.

Salah satu hal yang dapat dilakukan para Generasi muda adalah membantu program pemerintah dalam mempromosikan pariwisata. Menjadi Duta Pariwisata dan Budaya juga merupakan salah satu hal yang sangat menjanjikan. Selain itu, sebagai generasi milenial, sosial media merupakan hal yang tidak terlepas dari generasi muda, dengan turut menyebar luaskan mengenai potensi pariwisata yang dimiliki kabupaen Badung, sudah turut serta sebagai pelaku inovasi dalam kemajuan pariwisata kabupaten Badung.

undefined

Pemilihan Jegeg Bagus Badung sebagai Duta Pariwisata dan Budaya Kabupaten Badung