Image Source : https://penginapan.net/rekomendasi-wisata-malam-di-legian-bali/

Seiring berjalannya zaman, banyak terjadi perubahan tren  yang memberikan pengaruh besar bagi lingkungan sekitar baik pengaruh dalam segi positif maupun negatif. Saat ini, tren yang sedang berkembang di Bali yaitu tren hiburan malam seperti klub malam. Klub malam ini pun perlahan sudah berubah menjadi salah satu gaya hidup yang tidak bisa ditinggalkan oleh hampir seluruh kalangan masyarakat di Bali. Klub malam identik dengan pesta, hentakan musik yang kencang dan membuat pegunjung hanyut akan suasana yang diciptakan. Dulu klub malam merupakan tempat bagi kalangan atas namun sekarang ada banyak klub malam yang dibuat dan dibuka dengan menyediakan berbagai variasi harga, pelayanan dan produk yang disesuaikan sehingga dapat dinikmati oleh hampir seluruh kalangan masyarakat Bali. Salah satu wilayah Bali yang memiliki daerah hiburan malam yang terkenal dan banyak adalah daerah Badung. Banyak sekali klub-klub malam yang dibangun di Kabupaten Badung. Beberapa wilayah di daerah Badung yang memiliki jumlah klub malam yang banyak yaitu di daerah Kuta dan Seminyak. Kedua daerah tersebut merupakan daerah yang paling mendominasi dalam hal hiburan malam atau klub-klub malam.

undefined

sumber : https://penginapan.net/rekomendasi-wisata-malam-di-legian-bali/

Pada awalnya, hiburan malam seperti klub-klub malam tersebut sebenarnya merupakan salah satu destinasi hiburan penunjang bagi wisatawan–wisatawan yang datang ke Badung khususnya wisatawan mancanegara. Klub-klub malam tersebut merupakan bentuk dari pengaruh terjadinya percampuran budaya barat dan timur di Bali. Seiring berjalannya waktu klub-klub malam tersebut mulai menjamur dan disesuaikan agar seluruh kalangan mampu menikmatinya. Hal tersebut perlahan memberikan dampak kepada gaya hidup masyarakat Bali terutama di daerah Badung, sehingga klub malam tersebut menjadi hal yang biasa bagi mereka dan semua orang bisa menikmati kenikmatan hiburan malam tersebut.

A : ‘Malam minggu belum update status di Instagram harus berangkat ni!’

B : ‘Aduh aku lagi gak ada duit banget’

A : ‘Lagi promo kok open tablenya, gas aja dulu’

B : ‘Aaashiap’

Gaya hidup klub malam ini sudah diterapkan oleh seluruh kalangan, mulai dari orangtua hingga anak remaja atau anak muda. Sebagian besar remaja jaman sekarang malah menganggap bahwa klub malam tersebut merupakan gaya hidup yang wajib untuk dilakukan, beberapa dari mereka menganggap bahwa klub malam tersebut merupakan harga diri mereka dan kegiatan di klub malam merupakan hal yang sangat menggambarkan kehidupan masa kini. Beberapa remaja tersebut bahkan rela menghabiskan waktu malam mereka di klub malam dan tidak memikirkan bahwa keesokan harinya mereka masih harus melakukan kewajiban mereka, misalnya seperti sekolah dan terpaksa melanjutkan tidurnya yang tertunda disela waktu pelajaran.

undefined

sumber : http://papasemar.com/inilah-9-kelakuan-mahasiswa-ketika-di-kelas/

Bagi remaja jaman sekarang, klub malam itu adalah hal yang hebat. Mereka biasanya mengatakannya dengan ‘gak clubbing gak keren’. Lalu, sebenarnya apa motivasi yang melatarbelakangi orang pergi ke klub malam?, banyak yang menyatakan bahwa tujuan utama pergi kesana adalah melepas rasa jenuh dan bersenang-senang. Namun, jika ditelisik lebih lanjut para remaja pergi kesana hanya karena ingin mengikuti “gengsi” dan karena adanya tekanan ingin diterima dalam suatu kelompok pertemanan tertentu. Tren inilah yang menyebabkan Badung menjadi salah satu destinasi yang paling populer dan paling sering dikunjungi oleh anak-anak muda karena mereka menganggap bahwa Badung merupakan destinasi hiburan malam yang ideal untuk mereka dan dapat mengangkat derajat mereka dilingkungan pergaulannya.

Lalu, apa yang dipikirkan oleh remaja Badung mengenai Badung?

‘Oh Badung? Lxxy itu tempat baru yang lagi terkenal!’ atau ‘Omnia yang biasa didatangi artis itu loh, yuk kesana! Besok ada nightclub event loh!

Mengapa para remaja yang hendak menikmati dunia malam memilih untuk datang ke Badung?

Banyak remaja yang memandang Badung sebagai tempat yang harus didatangi untuk meningkatkan popularitas. Mereka beranggapan bahwa klub malam merupakan icon dari Kabupaten Badung. Dengan begitu, para remaja pun hanya berpikir bahwa hal yang bisa mereka nikmati saat datang ke Badung hanyalah hiburan malam.

undefined

sumber : https://historia.id/kultur/articles/sejarah-musik-dugem-DEezX

Bila dilihat kembali secara umum, Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang populer, bahkan popularitas Bali sudah dikenal sampai ke mancanegara. Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam, budaya dan seni di Indonesia. Budaya dan seni Bali sendiri merupakan hal yang menjadi daya tarik yang paling menonjol di Bali, selain itu keindahan alam Bali pun masih tidak kalah dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia. Maka dari itu, tingkat kunjungan wisatawan ke Bali masih tetap tinggi sampai sekarang. Tapi apa masih para remaja sadar akan ciri khas Bali yang sebenarnya ?

Kabupaten Badung merupakan salah satu destinasi wisata yang masih sangat tinggi tingkat kunjungannya untuk wilayah Bali. Bila kembali dicermati, Badung sebenarnya memiliki banyak destinasi wisata meliputi wisata bahari, wisata budaya, agro wisata dan masih banyak jenis wisata yang lainnya. Banyak pantai-pantai indah yang ada di bagian Kuta Selatan, ada wisata seni di daerah Kuta Utara dan mengwi dengan budaya Bali yang kental, potensi wisata alam di daerah Abiansemal dan Petang, serta masih banyak lagi. Klub-klub malam yang dibangun di daerah Badung tersebut sebenarnya hanyalah fasilitas penunjang untuk menambah aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke Bali, khususnya Badung. Namun pandangan remaja Badung yang sudah terlanjur menganggap bahwa Badung merupakan destinasi hiburan malam tersebutlah yang membuat budaya, seni dan keindahan alam yang ada di Badung tersebut perlahan tenggelam dan potensi yang mulai tumbuh sekakan patah dan tak berkembang.

Pandangan remaja Badung terhadap Badung tersebutlah yang harus perlahan dirubah. Hal tersebut bisa dimulai dengan mulai merubah pola pikir dan gaya hidup yang terlalu meninggikan hidup di dunia malam yang gemerlap. Pola pikir tersebut perlahan akan membuat para remaja Badung mulai mencari kegiatan yang lebih positif karena mereka tentu akan merasa bahwa mereka memiliki ‘waktu luang’ lebih. ‘Waktu luang’ tersebutlah yang bisa digunakan untuk mengekplorasi lebih banyak lagi destinasi-destinasi wisata yang ada di Badung, tentunya destinasi wisata yang lebih positif, misalnya seperti mencari pantai-pantai indah yang banyak tersembunyi di daerah Kuta Selatan. Hal lain yang bisa digunakan untuk mengisi ‘waktu luang’ tersebut adalah misalnya seperti aktif di organisasi di banjar yang tentunya akan membuat remaja Badung belajar untuk berusaha melestarikan adat dan budaya yang dimiliki Badung. Selain itu, ‘waktu luang’ tersebut juga bisa digunakan untuk mulai kembali meng-ajeg-kan seni yang Badung miliki, misalnya mengikuti sanggar seni. Remaja laki-laki bisa memulai untuk belajar megambel dan remaja perempuan bisa belajar menari tarian tradisional Bali. Sehingga mereka tidak hanya menghabiskan uang dengan pergi ke tempat hiburan malam, melainkan menghasilkan uang dari kegiatan positif. Bukankah klub malam dan sanggar seni memiliki persamaan? Mereka sama-sama membuat kita menikmati musik dan juga menari, perbedaannya adalah sanggar seni membuat kita berkontribusi secara tidak langsung dalam melestarikan seni Bali sedangkan klub malam hanya akan membuat kalian melepas stress dengan joget ajeb-ajeb lalu terpaksa bolos sekolah keesokan paginya karena pulang subuh setelah party all night long. Coba pikir kembali sambil bertanya pada diri sendiri, apa benar kebahagiaan tercipta dengan berwisata malam? Itu kebahagiaan yang nyata atau hanya semu belaka?

undefined

sumber :https://blogkulo.com/tari-janger-bali/

Perubahan kecil pada pola pikir dan gaya hidup yang dimiliki remaja Badung tersebut bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan tentunya juga Badung. Secara tidak langsung, remaja Badung akan perlahan berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih menyatu dengan ‘Bali’ dan mereka bahkan bisa berkontribusi secara langsung untuk menikmati dan memelihara alam, seni dan budaya yang dimiliki Badung. Pada faktanya lingkungan dan teman memang sangat memberikan pengaruh terhadap diri seseorang, oleh karenanya pikiran positif harus dimiliki oleh remaja Badung dan dapat membedakan mana kehidupan nyata dan mana yang semu. Remaja Badung pasti memiliki keyakinan untuk membuat lingkungan yang berenergi positif.

Kalau bukan kita para remaja Badung selaku generasi penerus Badung yang memelihara alam, seni dan budaya yang Badung miliki, siapa lagi?