Memasuki awal tahun 2020, dunia telah digemparkan dengan munculnya sebuah fenomena virus ke-7 dunia yang mematikan yakni corona virus disease (Covid-19)atau akrab disebut dengan istilah virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China oleh seorang ahli virus bernama Ali Mohamed Zaki. Virus ini menyerang sistem pernafasan manusia yang dapat ditularkan melalui kontak benda dan kontak manusia yang terindikasi virus serta melalui udara. Mudahnya cara penularan dari covid-19 ini menimbulkan berbagai macam kekhawatiran dalam lingkungan masyarakat karena berpotensi menghambat segala aktivitas, pekerjaan, serta seluruh rutinitas harian yang biasa dilakukan di luar rumah.

Menurut data terbaru, dilansir dari kompas.com pertanggal 2 April 2020, adapun jumlah pasien yang sudah terjangkit virus ini di seluruh dunia sejumlah 934.245 jiwa dengan angka kematian mencapai 46.923 jiwa dan pasien yang berhasil pulih sejumlah 193.891 jiwa di dunia. Perbandingan angka kematian dan angka pasien yang berhasil pulih menandakan virus ini masuk dalam kategori virus mematikan sehingga mengakibatkan maraknya stigma buruk terhadap virus ini. Contohnya saja tidak sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa Covid-19 adalah sebuah pertanda kiamat karena berpotensi mengurangi populasi manusia di dunia serta mengakibatkan lumpuhnya berbagai sektor terutama pada sektor ekonomi, pariwisata dan lainsebagainya.

Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang merasakan secara langsung imbas dari Covid-19 ini. Adapun salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Badung untuk mencegah penularan virus ini semakin meningkat adalah dengan dikeluarkannya suatu imbauan melalui Surat Edaran No. 183 Tahun 2020, agar masyarakat tetap berada di dalam rumah dalam kurun waktu 14 hari melalui upaya: pembelajaran daring dari rumah untuk seluruh pelajar, mengimbau agar masyarakat hidup lebih bersih dan rajin berolah raga serta memberikan suatu kebijakan bagi para pegawai yang bekerja di kantor terutama aparatur sipil negara (ASN) untuk bekerja dari rumah yang kemungkinan imbauan tersebut akan diperpanjang dengan mengikuti perkembangan dari covid-19 tersebut.

Tanpa disadari, pemberian imbauan untuk mengurangi segala aktivitas di luar rumah oleh Pemerintah Kabupaten Badung telah memberikan berbagai macam dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Badung, seperti kata pepatah dari seorang Penulis asal Amerika, Zig Ziglar yang mengatakan bahwa “Dunia ini adil, maka akan ada dampak positif dari dampak negatif yang ditimbulkan”. Termotivasi dari kalimat bijak tersebut, membuat penulis tertarik untuk mengangkat isu virus corona yang diberi stigma negatif oleh masyarakat untuk penulis kaji dari Positive Impact atau dampak positifnya.

Berbagai macam dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat Badung dapat diambil dari sisi positif kepanikan masyarakat Badung yang akan membuat masyarakat lebih memperhatikan kesehatan mereka dan menjaga kebersihan di sekitarnya sehingga meningkatkan kewaspadaan didalam diri masing-masing. Berkat kepanikan tersebut, secara tidak langsung virus corona ini telah mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih baik. Mulai dari makan makanan yang bergizi, serta menggunakan masker yang teratur. Dikutip dari NusaBali.com, stok masker di beberapa apotik di Kabupaten Badung seperti Kuta dan Nusa Dua ludes terjual. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Badung mulai memperhatikan kesehatannya dengan meyakini penggunaan masker akan mampu untuk mencegah virus corona. Selain masker, stok hand sanitizer di beberapa daerah di Kabupaten Badung juga habis terjual, dan hal ini justru akan membuat masyarakat Badung lebih kreatif karena kini masyarakat menjadi lebih mandiri dengan membuat hand sanitizernya sendiri akibat melihat langkanya stok handsanitizer di pasaran.

Melalui kebijakan ini, masyarakat juga mampu memberi jeda terhadap diri sendiri yang merupakan bagian dari pola hidup sehat. Wabah ini membantu masyarakat Badung untuk memberikan ruang untuk berhenti sejenak dari padatnya aktivitas dan kesibukan yang berlebihan. Covid-19 telah membuat masyarakat harus mengarantina atau mengisolasi diri, tidak perlu bekerja keluar rumah, tidak melakukan perjalanan keluar daerah bahkan ke luar negeri. Melalui kebijakan ini, justru masyarakat akan diberikan waktu untuk beristirahat dan berkumpul lebih lama bersama keluarga di rumah disamping juga menghemat ongkos berpergian.

Selain masyarakat, Pemerintah Kabupaten Badung juga dibuat lebih sigap demi melindungi masyarakatnya. Dilansir dari TribunBali.com, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung telah menyarankan kawasan wisata agar diberikan wastafel lengkap dengan sabun. Saran ini telah mencerminkan bahwa pemerintah juga ikut mendorong pola hidup yang sehat di dalam diri masyarakat serta pengunjung wisatawan demi memerangi virus ini.

Dampak positif lainnya adalah alam yang kini menjadi lebih leluasa mengekspresikan dirinya. Dampak dari diminimalisirnya segala kegiatan di luar rumah justru menyebabkan udara akan jauh lebih segar dan sehat akibat penurunan nitrogen dioksida, yakni emisi gas buangan dari asap kendaraaan dan asap industri. Dalam hal ini, masyarakat diajarkan untuk tidak memandang sebelah mata polusi udara, karena menurut Peneliti Sumber Daya Lingkungan dari Standford University, Marshall Burke, penurunan polusi udara dapat menyelamatkan banyak orang karena menghirup udara kotor berkontribusi besar terhadap kematian dini. Polusi udara yang jauh berkurang di kabupaten Badung tentu juga ikut berpartisipasi untuk mengurangi angka kematian akibat menghirup udara yangkotor. Bayangkan, apabila seluruh masyarakat Badung mampu untuk menuruti kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung, selain mengurangi penularan dari Covid-19 semakin meningkat, kebijakan ini nantinya juga mampu untuk menyelamatkan alam sebagai tempat tinggal seluruh makhluk hidup.

Banyaknya dampak positif yang dapat diambil dari adanya Covid-19, secara tidak langsung solidaritas masyarakat kini kian terbentuk. Masyarakat Badung kini telah bersatu untuk membantu sesama dalam mencegah serangan Covid-19 semakin meningkat. Artinya, masyarakat harus menyadari bahwa kehadiran dari Covid-19 ini bukanlah tanpa sebab. Adanya virus ini seolah menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya untuk menjaga kesehatan diri agar senantiasa terhindar dari berbagai macam penyakit tertentu.

Kini, dengan adanya Covid-19 masyarakat Kabupaten Badung menjadi lebih peduli dengan kesehatan dan kebersihannya, meningkatkan kewaspadaan dalam diri masing masing, meningkatkan solidaritas antar sesama dan memulihkan kondisi alam dengan mengurangi polusi udara saat ini. Jadi hal positif yang ada tidak hanya dirasakan oleh masyarakat maupun pemerintah, melainkan alam juga. Tidak cukup sampai disana, selanjutnya penulis berharap pemerintah dan masyarakat Kabupaten Badung mampu untuk memupuk suatu kebiasaan baik bagi masyarakat untuk senantiasa selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, alam dan sekitarnya tidak hanya pada masa virus corona ini menjadi pandemi, tetapi berlaku seterusnya demi menciptakan masyarakat kabupaten Badung yang lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

Aturan :

  • Pemerintah Kabupaten Badung. 2020. Surat Edaran Nomor 183 Tahun 2020 tentang Tindaklanjut Terkait Pencegahan dan Penebaran Covid19. Sekretariatan Pemerintahan : Mangupura

Berita :