Siapa yang bisa menolak lezatnya gorengan, pizza, donat, dan camilan lainnya? Makanan-makanan ini memang terkenal enak, tapi kita semua tahu bahwa mereka tidak sehat. Namun, kenapa kita tetap saja mencintai mereka, bahkan rela berbagi kulit ayam dengan teman-teman? Apakah ada bumbu rahasia yang membuat kita ketagihan?

Apa Itu Junk Food?

Junk food sebenarnya memiliki bumbu andalan yang bukan rahasia lagi. Makanan-makanan ini dianggap tidak sehat dan hanya memiliki sedikit nutrisi. Inilah alasan utama kenapa junk food bisa membuat otak kita ketagihan.

Kandungan yang Membuat Ketagihan

Nasi putih dan minyak goreng sendirian saja tidak akan membuat kita ketagihan. Namun, ketika bahan-bahan ini digabungkan, mereka dapat merangsang otak untuk merasa bahagia seakan-akan baru saja mendapatkan hadiah besar. Junk food yang tinggi kandungan gula atau karbohidrat bisa membuat otak kita merasa bahagia 20 kali lebih cepat daripada rokok.

Cara Junk Food Bekerja di Otak

Junk food bahkan bisa mengecoh otak kita sehingga tidak mengirimkan sinyal untuk berhenti makan. Inilah yang membuat kita ingin makan junk food lagi dan lagi. Jika terus dikonsumsi, inilah hasil akhirnya: ketagihan.

Sejarah Makanan Olahan

Mengapa dari awal ada orang yang menciptakan makanan enak tapi 'jahat' ini? Selama ribuan tahun, manusia hanya makan satu jenis makanan dalam sehari. Baru beberapa abad lalu kita mulai membuat makanan olahan dengan kandungan yang lebih kompleks. Otak manusia belum berevolusi untuk mengenali jenis makanan ini dalam waktu singkat.

Solusi untuk Tetap Menikmati Junk Food

Apakah ada cara untuk tetap menikmati kulit ayam tanpa merasa bersalah? Jawabannya mungkin saja ada. Jika masalah junk food adalah kelebihan kandungan gula, karbohidrat, dan lemak, kita bisa mencoba menurunkan kandungan ketiganya. Selain itu, ada teknologi baru yang bisa mengirim sinyal ke otak dan membuat kita merasa gula-gula ini sudah cukup manis meski hanya dikonsumsi sedikit saja.

Kesimpulan

Itulah alasan kenapa junk food bisa membuat kita ketagihan. Karena kita sudah tahu bahayanya, pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Jika sudah terlanjur, imbangi dengan makanan tinggi nutrisi.