“Joged bumbung itu tradisi”
“Joged bumbung itu warisan nenek moyang”
“Joged bumbung itu adalah warisan kesenian yang mendarah daging di tanah Bali”
Pernyataan seperti itu merupakan sebuah kalimat yang sering dilontarkan oleh orang jaman dulu. Yah, joged bumbung merupakan sebuah tarian khas dari Bali yang memiliki kharisma dan daya pikat yang luar biasa. Istimewanya lagi, kesenian ini telah diakui oleh dunia internasional.
Seiring berjalannya waktu, hayat kesenian Joged Bumbung ini mulai berkurang. Tidak sampai disitu, tarian ini sering disalah pentaskan di jaman sekarang ini. Derasnya arus globalisasi telah membuat tarian ini terhanyut oleh ulah-ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dewasa kini, tarian bumbung sering ditampilkan dengan penampilan yang erotis. Banyak gerakan yang seharusnya “tidak layak” dipentaskan dan dipertontonkan di depan khalayak umum. Sehingga banyak masyarakat yang menyebutkan bahwa joged bumbung “lali” dari keBaliannya.
Hal seperti inin tidaklah bisa dibiarkan dan disepelekan. Pemerintah tidak boleh sibuk menulis pembekuan mengenai kemajuan sebuah daerah sedangkan kesenian yang ada di daerah harus tetap indah tidak melenceng dari norma-norma seni. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus melek terhadap kebudayaannya. Jangan sampai kesenian Bali mati di tanah Bali sendiri. Karena bagaimanapu juga, Bali tanpa kesenian seperti kehilangan jati diri dan bahkan tidak berarti apa-apa tanpa kesenian, karena Bali khas dengan keseniannya terutamanya Joged bumbung tersebut
Komentar