suku Batak adalah salah satu suku yang cukup terkenal di Indonesia. Hal ini karena ciri khas dari interaksi suara yang tinggi dan orang-orang yang cukup terkenal dari suku Batak tersebut. Suku Batak yang telah banyak tersebar di seluruh penjuru Indonesia, sama seperti suku Jawa yang tersebar di banyak daerah.


Suku Batak banyak mendiami daerah Sumatera Utara dengan banyak marga yang lebih dari 200. Mengulas lebih jauh tentang Suku Batak, asal-usulnya sangat sulit ditelusuri karena minimnya peninggalan sejarah yang mengulas tentang Suku ini. Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang asal-usul Suku Batak yang dapat kita jadikan referensi untuk menambah wawasan kita.


Pertama, menurut kepercayaan masyarakat Batak, si Raja Batak diturunkan langsung di Pusuk Buhit. Siraja Batak kemudian membangun perkampungan di salah satu lembah gunung tersebut dengan nama Sianjur Mulamula. Sianjur Mulamula yang masih dapat dikunjungi sampai saat ini menjadi model perkampungan pertama. Letak perkampungan itu berada di garis lingkar Pusuk Buhit di lembah Sagala dan Limbong Maulana.


Pusuk Buhit dikenal sebagai tempat tertinggi yang sakral serta dipercaya sebagai tempat munculnya mulajadi nabolon atau Dewa yang maha esa menurut orang Batak. Menurut warga, pertama kalinya di sinilah orang-orang ingin mengambil dan belajar ilmu tertentu.

Ada pula versi sejarah yang mengatakan bahwa Si Raja Batak dan rombongannya berasal dari Thailand yang menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaya dan akhirnya sampai ke Sianjur Mulamula dan menetap disana.


Dari prasasti yang ditemukan di Portibi bertahun 1208 dan dibaca oleh Profesor Nilakandi Sari, seorang guru besar ahli kepurbakalaan yang berasal dari Madras, India, menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Chola dari India menyerang Sriwijaya dan menguasai daerah Barus. Pasukan dari kerajaan Chola kemungkinan adalah orang-orang Tamil karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yang bermukim di Barus. Pada masa itu, Tamil adalah nama salah satu suku yang terdapat di India.


Pada akhir abad ke-12, sekitar tahun 1575, Kerajaan Majapahit menyerang Kerajaan Sriwijaya sampai ke daerah Panik Haru Padang Lawas dan sekitarnya. Diperkirakan, dari serangan ini, Si Raja Batak dan rombongannya terdesak hingga masuk ke pedalaman di sebelah barat Pangururan di tepian Danau Toba.


Selain itu, Profesor Doktor Bungaran Antonius Simanjuntak dari Universitas Negeri Medan dalam makalahnya menyatakan bahwa nenek moyang orang Batak berasal dari keturunan suku Mansyuria dari ras Mongolia. Migrasi suku Mansyuria dari utara Tibet ke berbagai wilayah di Asia Tenggara menjadi jejak perjalanan nenek moyang orang Batak.


Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa suku Batak merupakan keturunan Israel kuno. Dalam pendapat ini, suku Batak memiliki kesamaan dengan Israel kuno dan kemungkinan merupakan salah satu suku yang terpisah dari Israel pada masa lalu.


Semua pendapat ini memberikan gambaran tentang kompleksitas asal-usul suku Batak. Meskipun begitu, suku Batak telah menjadi bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.