Pernahkah anda mendengar Semarapura? Apa yang ada di benak Anda? Jajanan atau serombotan?

            Kata Semarapura tidak asing lagi di telinga kita karena merupakan ibukota kabupaten Klungkung yang tidak memiliki status administrasi. Semarapura merupakan pusat pemerintahan kabupaten klungkung, yang dulunya merupakan pusat kerajaan di Bali sehingga dikenal juga sebagai sumber seni dan budaya di Bali, baik seni tari, karawitan, ukiran, patung, arsitektur, wayang, dan juga tata cara keagamaan.

            Berbicara tentang Klungkung memang tidak ada habisnya sehingga Klungkung memiliki julukan “Sebun Bangkung” yang artinya semua ada di sana. Semarapura juga memiliki arti, terdiri dari kata Semara dan Pura yang berarti tempat yang menyenangkan. Begitulah sebutan-sebutan serta julukan-julukan yang diberi oleh para petinggi pada zaman kerajaan. Namun sekarang seolah dianggap meredup dikarenakan pusat pemerintahan di bali sudah beralih ke kota Denpasar. Sekarang ini Denpasar adalah pusatnya perekonomian dan hiburan di Bali. Menanggapi hal tersebut, Klungkung punya segalanya yang tidak dimiliki kota-kota lain. Namun, di sisi yang berbeda, kota lain sudah mengklaim terlebih dahulu dirinya sebagai kota yang memiliki destinasi wisata yang tidak ada duanya. Akan tetapi, semua itu hanya masalah ekspose dan eksplor. Bukankah begitu? Saya piker, ia. Oleh karena itu, generasi muda harus mampu mengeksplor Klungkung kembali.

          Coba bayangkan, jika Klungkung diekspose dan dieksplore sedemikian rupa, tidak ada yang tidak dimiliki Klungkung dibanding kota-kota lain yang ada di bali. Mulai dari wisata bahari, budaya, agrowisata, dan wisata alam. Lembongan misalnya, yang terkenal dengan laut birunya. Desa Kamasan yang terkenal dengan Wisata Budaya, yaitu Wayang Kamasan, dan Desa Sampalan yang terkenal dengan Endeknya. Bahkan, tempat ini tersohor di seluruh Bali. Lalu, bagaimana cara mengembalikan tempat tersohor itu di mata masyarakat? Saya pikir. City Tour, solusinya. City tour ini merupakan dasar untuk mengangkat “pamor” Semarapura kembali. City tour adalah terobosan terbaru pemerintah Klungkung untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan wisata-wisata yang ada di Klungkung. Dengan demikian, City Tour adalah jembatan untuk mengembalikan makna nama Semarapura.

         Keunggulan yang terdapat pada City Tour selain fasilitasnya yang nyaman, juga dapat mengeksplor tempat wisata dengan rute yang pasti. Dengan demikian, rombongan diantar langsung dengan tranportasi yang sudah disediakan oleh pemerintah ke tempat wisatawan. Jadi, berbagai keunggulan dari city tour dapat mempermudah wisatawan untuk mengeksplor dan mengulas tentang objek wisata di Klungkung. Saran saya kepada pemerintah agar  rute city tour diperpanjang sehingga Semarapura dapat dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, program city tour sangat efektif untuk memperkenalkan kota Semarapura di kancah dunia. Untuk itu, sebagai generasi muda kita patut punya rasa memiliki terhadap kota Semarapura. Jadi, jagalah bersama objek wisata yang ada dan jagalah fasilitas umum yang sudah disediakan oleh pemerintah. Yang tidak kalah penting promosikanlah kota yang kita punya agar nama “Semarapura” tidak meredup. Setuju?