Tulisan kedua karya Novia Arsita Wijaya, finalis Jegeg Klungkung 2016, yang kini masih berstatus pelajar di SMA Negeri 2 Semarapura. Salah satu prestasi finalis Jegeg Klungkung ini adalah best speaker dalam ajang debat Civics Competition 2015.
Di tahun 2016 ini, Bumi Serombotan tengah gencar-gencarnya melakukan penataan objek wisata maupun fasilitas penunjangnya. Sebagai pusat kerajaan di Bali pada abad XVII, Klungkung memiliki banyak peninggalan bersejarah yang kaya akan seni dan budaya. Hal itu dapat dilihat melalui tempat-tempat bernilai historis yang terdapat di Kota Semarapura. Maka dari itu, Pemkab Klungkung gencar melakukan pembangunan fisik di tempat tersebut untuk menciptakan branding Kota Semarapura sebagai City Tour atau wisata keliling kota.
Konsep City Tour Semarapura menyajikan delapan objek utama yang terletak di central Kota Semarapura. Tempat bersejarah tersebut akan dijadikan suatu paket tour yang dinamai City Tour Semarapura. Delapan objek tersebut adalah Pasar Senggol atau Terminal Senggol, Monumen Puputan Klungkung, Kantor Bupati Klungkung, Puri Agung Semarapura, Lapangan Puputan, Museum Semarajaya, Kertha Gosa, dan Pasar Seni Kota Semarapura.
City Tour Semarapura akan memudahkan kunjungan wisatawan karena City Tour ini menyajikan alur perjalanan selama berada di Klungkung. Perjalanan dimulai dengan kunjungan bus di Terminal Senggol. Kemudian dari terminal, wisatawan akan diarahkan ke Monumen Puputan Klungkung, Kantor Bupati Klungkung, selanjutnya ke Puri Agung Semarapura, Lapangan Puputan, Museum Semarajaya, Kerthagosa, dan terakhir ke Pasar Seni Kota Semarapura sebagai tempat kuliner hingga penjualan aneka ragam oleh-oleh khas Klungkung. Setelah itu, wisatawan akan kembali menuju Terminal Senggol.
Benefit dari pengadaan City Tour ini berkontribusi besar pada sektor pariwisata. Tak hanya mampu memperkenalkan dan melestarikan objek wisata yang ada, namun juga berdampak pada keberadaan alat transportasi tradisional yaitu dokar yang saat ini mulai ditinggalkan. Mengapa demikian? Karena selama berkeliling di objek wisata yang termasuk dalam City Tour, para wisatawan bisa menggunakan dokar mengingat jarak tempuh antar objek tersebut hanya berkisar 100 meter. Pemkab Klungkung juga tengah mencanangkan penataan dokar yang akan stand by di depan Pasar Seni Kota Semarapura. Dengan demikian, dokar akan hidup kembali bersamaan dengan munculnya City Tour Semarapura.
Untuk menghidupkan City Tour ini, selain para wisatawan yang menjadi target kunjungan, Pemkab Klungkung juga akan memberdayakan para siswa di Kabupaten Klungkung untuk memanfaatkan City Tour sebagai media pembelajaran. Tempat wisata yang ada di Bumi Serombotan dapat dimanfaatkan untuk belajar banyak hal, baik di bidang seni, budaya, dan juga sejarah. Dengan demikian, City Tour Semarapura bisa memberikan benefit positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sumber Referensi :
http://www.daerahbali.com/2016/04/launching-program-city-tour-kota-wisata-hidupkan-dokar/
https://www.facebook.com/profile.php?id=100011153580129&ref=ts&fref=ts
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=213008112414307&set=pcb.213008385747613&type=3&theater
Komentar