Tulisan ini adalah karya Wahyu Aditya, finalis Jegeg Bagus Klungkung 2015. Selamat menikmati, semoga bermanfaat!
tim kulkulbali.co
Beberapa hari yang lalu, saya menyempatkan diri untuk jalan-jalan di kabupaten yang saya banggakan ini, yaitu Kabupaten Klungkung. Saya juga melakukan pengamatan terhadap permasalahan dibidang pariwisata kabupaten ini. Dari pengamatan ini ada beberapa kesimpulan yang dapat saya paparkan tentang permasalahan yang perlu menjadi perhatian krama Klungkung untuk lebih meningkatkan kualitas industri pariwisatanya. Sadar atau tidak sadar, secara langsung maupun tidak langsung, pariwisata Klungkung telah mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan yang layak untuk krama-krama di Klungkung khususnya. Menurut saya sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang yang lahir di Klungkung, secara sukarela tanpa harus menunggu perbaikan dari pemerintah pusat atau uluran bantuan dari luar dan pihak swasta untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di Klungkung sebagai efek samping dari meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali.
Jangan sampai kita sebagai pemilik sah Kabupaten Klungkung beserta Pulau Nusa Penida dan sekitarnya ini hanya bersifat cuek dan gengsi yang hanya bisa menunjuk para investor yang berbisnis di Klungkung dan sekitarnya yang harus bertanggung jawab dengan segala kerusakan-kerusakan yang terjadi di Klungkung.
Tentu saja pada tulisan ini, saya juga mengajak wisatawan domestik untuk ikut menjaga kelestarian pariwisata di Klungkung membantu krama Klungkung dalam memberi contoh yang baik untuk wisatawan asing bersama-sama menjaga kelestarian Bali selama kunjungan mereka ke kabupaten Klungkung.
Klungkung sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah kunjungan wisata nomer wahid. Tentu saja hal ini dapat terwujud apabila kita sebagai masyarakat Klungkung secara sadar bersama-sama untuk menghargai potensi yang kita miliki ini.
Berikut ini beberapa permasalahan yang saya lihat di Kabupaten Klungkung.
Sampah dan masalah kebersihan di Klungkung sudah sering kali menjadi keluhan utama para wisatawan di Bumi Serombotan kita. Hal yang sama yang berkesan pada diri saya berada di Klungkung adalah terlalu banyaknya terdapat sampah di tempat-tempat pariwisata terkenal, seperti daerah di sekitaran Pantai Watu Klotok, jalan-jalan disekitaran wisata Monumen Puputan Klungkung, maupun di area-area wisata pura di Klungkung.
Sangat disayangkan bahwa selain sampah plastik yang masih banyak berserakan, banyak juga terdapat sampah-sampah sisa hasil persembahyangan, yang saat saya berada di salah satu Pura para krama sedang dalam kegiatan menyambut Rahina Purnama Kadasa. Bagi masyarakat, hal ini mungkin merupakan hal yang lumrah, karena selesai upacara biasanya akan diadakan pembersihan oleh Sekaa Teruna-teruni setempat.
Tapi perlu diingat bahwa para wisatawan baik asing maupun domestik masih banyak yang belum terbiasa melihat kebiasaan kita dalam ‘mengotori’ tempat-tempat wisata sehabis melaksanakan upacara persembahyangan dan upacara adat. Penanggulangan masalah sampah dan kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan cara membiasakan kita untuk membersihkan lingkungan rumah sekitar. Jangan malu untuk mengajak teman-teman kita bersama-sama membersihkan area wisata di Bali. Semakin bersih lingkungan kita, kepercayaan diri kita akan semakin meningkat untuk mempromosikan Klungkung sebagai salah satu destinas pariwisata terbaik di Bali bahkan di Indonesia.
Mengurangi jumlah sampah yang berserakan bukan berarti membatasi kerja kita yang menghasilkan sampah. Langkah nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori area pura dengan membiasakan diri membuang canang dan dupa sisa persembahyangan kita di tempat sampah, dan membiasakan diri memungut sampah yang ada di depan kita. Jika perlu, jangan ragu-ragu untuk membuat kegiatan amal bersama teman-teman SMP, SMU, dan teman-teman kita untuk melakukan gotong-royong membersihkan tempat-tempat wisata di Klungkung.
Coba pikir baik-baik, jika bukan kita sebagai warga Klungkung, siapa lagi yang mau menjaga kebersihan dan peduli terhadap Kabupaten Klungkung yang kita cintai ini ?
Terlalu banyak pembangunan-pembangunan di wilayah pesisir Klungkung yang merusak pantai. Mereka beralasan bahwa mereka hanya merusak sebagian kecil, 10% dari pantai-pantai di Klungkung untuk mendapatkan ijin pembangunan.
Pejabat-pejabat daerah kabupaten Klungkung yang mengambil keputusan dalam pembangunan proyek harus lebih pintar dalam memberikan ijin ke Investor.
Pemerintah, pengusaha dan perguruan tinggi harus bersama-sama berusaha untuk mencari solusi dan memberikan perhatian yang lebih serius dan lapangan pekerjaan untuk menyikapi permasalahan ini.
Akhir-akhir ini, banyak generasi muda Bali yang lebih memilih bekerja di kapal pesiar dengan gaji 8 juta perbulan, yang notabene kita dijadikan budak oleh para pebisnis kapal pesiar. Akan lebih bijaksana apabila pemerintah mampu memanfaatkan tenaga kerja ini untuk bersama-sama membangun dan mengatasi segala permasalahan yang ada di Klungkung.
Permasalahan ekonomi para petani menjadi akar dari permasalahan pada sektor pertanian di Bali yang berupa semakin banyaknya alih fungsi lahan pertanian di Bali. Pemerintah daerah perlu mengembangkan insentif bagi upaya mempertahankan lahan pertanian. Jangan sampai hanya karena masalah ekonomi, kita berusaha merubah sistem pengairan tradisional Subak yang telah disetujui sebagai sistem irigasi terbaik di dunia.
Sampai saat ini Bali dan Klungkung khususnya masih bergantung dengan jaringan listrik dari luar. Karenanya apabila terjadi gangguan dengan koneksi jaringan listrik Jawa-Bali, dapat dipastikan Bali akan mengalami pemadaman listrik untuk jangka waktu yang lama, dan tentu saja ini akan mengganggu industri pariwisata yang akan berpengaruh ke segala bidang.
Masih begitu banyak permasalahan di bidang pariwisata Kabupaten Klungkung. Sejatinya, bukan pemerintah daerah saja yng mempunyai tugas untuk mengatasi permasalahan tersebut, kitas sebagai warga Klungkung pun wajib ikut serta dalam mengatasi pemasalahan tersebut guna meningkatkan pelayanan terhadap kunjungan wisatawan asing maupun domestic yang menikmati kemegahan pariwisata Kabupaten Klungkung. Semoga dengan menulis artikel ini dapat berguna untuk seluruh pembaca, terimakasih.
Komentar