Pernahkan Anda melihat gereja dengan arsitektur Bali, dan bertanya-tanya, "ini pura atau gereja?"

Mungkin pertanyaan tersebut akan menghampiri benak Anda jika anda datang ke Desa Wisata Blimbingsari yang terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Dua buah gapura dan candi besar menghiasi pintu masuk dari gereja yang diberi nama Gereja Pniel.

Layaknya pura pada umumnya, gereja ini dilengkapi dengan beberapa ukiran khas Bali, dan uniknya lagi pada tembok pembatas gereja terdapat lukisan-lukisan yang memiliki cerita dan kisahnya tersendiri.

undefined

sumber: rebornholidays.blogspot.com

Selain itu dua patung bersosok malaikat bersayap dengan hiasan kepala khas Bali dilengkapi dengan kamben dan aksesoris lainnya mencerminkan perpaduan 2 budaya yang kental. Tidak cukup sampai di sana, Anda akan terkejut jika melihat jegog besar yang menghiasi ruangan gereja ini. Layaknya upacara persembahyangan di pura, pada saat Natal, Paskah, dan upacara Kristen lainnya akan diiringi dengan alunan jegog yang lembut, harmoni, dan khas. Selain itu busana yang digunakan para jemaat saat beribadah adalah kebaya khas Bali.

Keunikan inilah yang menghantarkan Desa Blimbingsari dinobatkan sebagai "The Winner Of Community Based Tourism" tingkat nasional 2017. Desa Blimbingsari yang dahulu dikenal sebagai hutan belantara yang dipercayai sangat berbahaya karena dihuni sekelompok hewan liar ternyata hanyalah mitos belaka.

Sejak kedatangan beberapa orang asing pada tahun 1939 dan membangun sebuah jalan setapak besar berbentuk salib, maka mulailah datang beberapa orang asing lainnya yang beragama Kristen turut bermukim di desa yang dipercayai sebagai tanah perjanjian tuhan yang sangat terberkati keberadaannya, sampai akhirnya dibangunlah sebuah gereja besar yang megah dan unik yang memiliki filosofi mendalam.

 

Video Cuplikan : Dinas Pariwisata Kabupaten Jembrana

Saat ini Desa Blimbingsari menawarkan alternatif akomodasi untuk menginap di Jembrana serta menyediakan beberapa hunian yang nyaman. Keunikan lainnya dari Desa Blimbingsari adalah para penduduk yang sebagian besar merupakan Umat Kristiani masing-masing memiliki sebuah pelinggih di setiap pekarangan rumahnya. Perpaduan budaya dan besarnya rasa toleransi membuat anda akan geleng-geleng kepala saat melihatnya