Siapa yang pernah mengalami ini? Kelas sedang hening, semua siswa sibuk belajar untuk ujian, dan tiba-tiba ada teman yang berteriak, berontak, dan menggeliat hebat. Fenomena ini sering kali dijelaskan dengan satu kata: "kesurupan." Tapi benarkah kita bisa kerasukan setan?


Kesurupan dalam Pandangan Tradisional

Di luar sana, banyak kepercayaan yang mengaitkan kesurupan dengan hal-hal mistis. Dalam banyak budaya, kesurupan dianggap sebagai gangguan roh jahat yang masuk ke dalam tubuh manusia. Ritual-ritual pengusiran roh pun sering dilakukan untuk "menyembuhkan" orang yang kesurupan. Namun, apakah penjelasan ini cukup memadai? Bagaimana jika kita melihat fenomena ini dari sisi medis?


Penjelasan Medis tentang Kesurupan

Menurut para dokter, kesurupan sebenarnya bisa disebut sebagai gangguan kejiwaan. Gangguan ini terjadi ketika pikiran, identitas, kesadaran, dan memori seseorang tiba-tiba tidak sinkron. Akibatnya, jiwa orang tersebut seolah terpisah dari tubuhnya. Fenomena ini dapat dijelaskan sebagai dissociative disorder atau gangguan disosiatif.

Ada dua tipe utama kesurupan yang bisa kita amati:

  1. Tipe pertama: Orang yang kesurupan terlihat seperti dirasuki sesuatu. Mereka berhalusinasi, mengalami amnesia sesaat, bahkan tidak mengingat siapa diri mereka. Kadang, mereka bisa bertingkah ke arah yang membahayakan.
  2. Tipe kedua: Orang yang kesurupan masih mengenali dirinya sendiri tetapi tidak mengerti keadaan sekitarnya. Mereka kesulitan berbicara atau bergerak.


Penyebab Kesurupan

Lalu, apa yang menyebabkan kesurupan? Para ahli mengidentifikasi beberapa faktor penyebab, antara lain:

  • Faktor genetik: Ada kecenderungan genetik yang bisa mempengaruhi seseorang untuk mengalami gangguan disosiatif.
  • Lingkungan: Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti tekanan sosial dan ekonomi, dapat memicu stres berlebihan.
  • Trauma masa lalu: Pengalaman traumatis di masa lalu juga dapat menjadi pemicu.
  • Stres dan tekanan: Situasi stres yang ekstrem, seperti menghadapi ujian penting, dapat memicu kesurupan.


Fenomena kesurupan massal, seperti yang sering terjadi di sekolah, biasanya dialami oleh murid kelas 3 yang sedang sibuk mempersiapkan ujian. Rasa takut harus mengulang setahun jika tidak lulus membuat mereka tertekan. Ketika satu murid kesurupan, murid lain yang melihat kejadian tersebut menjadi semakin stres dan ikut panik. Peristiwa ini dikenal sebagai histeria massal atau mass hysteria.


Kesurupan dalam Perspektif Sejarah

Sejarah panjang tentang kesurupan menunjukkan bahwa manusia cenderung mencari penjelasan paling mudah untuk fenomena yang tidak dipahami. Bahkan sampai sekarang, masih banyak yang menganggap orang yang mengalami gangguan disosiatif sebagai kesurupan. Sekilas, ini mungkin terdengar masuk akal, tetapi kita harus hati-hati. Banyak aktivitas pengusiran roh jahat justru berakhir tragis dan tidak menyembuhkan penderita.


Penanganan Kesurupan Secara Medis

Penjelasan medis menawarkan perspektif yang lebih mendalam dan ilmiah. Dengan memahami bahwa ada penjelasan psikologis di balik kesurupan, kita bisa membantu penderita dengan cara yang lebih tepat. Penanganan kesurupan dapat dilakukan secara medis dengan konsultasi ke psikolog atau psikiater, Cara ini jauh lebih efektif.


Kesimpulannya, kesurupan bisa dijelaskan secara ilmiah sebagai gejala gangguan kejiwaan yang dipicu oleh stres dan faktor-faktor lain.