Pada suatu hari, pada saat libur Manis Galungan, dua sejoli sedang berlibur di daya tarik wisata Kampung Kepiting yang terletak di Kabupaten Badung. Sebut saja Gus Anom dan Gek ayu. Gek ayu sangat senang diajak jalan-jalan oleh Gus Anom setiap momen dan aktivitas di kampung kepiting pun direkam dan diunggahnya di media sosial. Gus Anom sebagai seorang pacar pun risih dan memarahi Gek ayu untuk tidak mempublikasikan perjalanannya karena terkesan lebay. Mereka pun beradu argumen yang dimana Gek Ayu beranggapan hal ini dapat membantu daya tarik wisata ini untuk lebih dikenal dan Gus Anom yang menanggapi hal itu sebagai tindakan lebay dan merupakan dalih pamer Gek Ayu kepada teman teman media sosialnya. Suasana pun berubah, yang tadinya mereka hanya ingin bersantai untuk liburan malah menjadi panas dan tegang. Jadi, benar tidak sih yang di katakan Gek Ayu? Atau Gus Anom dengan anggapan bahwa hal itu lebay dan semata-mata untuk pamer?

Wah, kalau dilihat lihat memang sedikit membingungkan ya, apalagi bukan anak muda saja yang seperti itu, ibu- ibu dan bapak- bapakpun terkadang ada kan? Bisa saja salah satu Kulkuler ada yang mempunyai sifat seperti Gus Anom dan Gek ayu nih!? Hihihi….

Sebelumnya, kalian tau tidak sih apa yang dilakukan Gek ayu? Ya menggunakan media sosial sebagai ajang promosi. Hal ini sudah sangat lumrah kita kenal, namun bila dikaji secara lebih dalam aktivitas yang dilakukan Gek Ayu sendiri sudah mulai dilirik oleh masyarakat luas sebagai teknik marketing yang sangat efektif, yang sudah mulai disebut sebagai metode exposure,  bahkan hal ini sudah mulai dikenalkan oleh selebgram AW Karin dari akun Youtube-nya.

The Measurement Standard menyebutkan ada 5 langkah dalam model promosi melalui media sosial yang salah satunya adalah exposure itu sendiri. Mari kita cari tahu dulu apa sih exposure dalam bidang media sosial itu? Hmmm belum ada penjelasan pasti mengenai pengertian exposure itu sendiri, tetapi bisa dikatakan exposure adalah kegiatan yang dimana seseorang mengunggah atau menyebarluaskan suatu informasi (expose) dengan bantuan sosial media sebagai alat utamanya. Salah satu contohnya adalah penggunaan Instagram itu sendiri.

undefined

Lalu apakah unggahan tersebut memiliki arti bagi orang lain? Tergantung! Hal ini karena memang sifat manusialah yang sangat gemar dan mudah untuk mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain, tidak perlu menjadi seorang influencer atau seseorang yang sangat berpengaruh di masayarakat untuk dapat mempengaruhi orang lain, dengan kata-kata pun siapa saja bisa mempengaruhi pemikiran orang lain tanpa perlu menjadi seorang influencer.

Coba sekarang kita pikirkan bagaimana cara kita memanfaatkan sifat manusia yang gemar mempengaruhi dan gampang terpengaruhi ini sebagai hal positif? Ya, dengan mencoba metode exposure sebagai metode penyebaran dan media publikasi informasi, tetapi dengan syarat harus mengunggah hal-hal yang dapat mendukung suatu kegiatan yang di unggah itu sendiri. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan Gek ayu sendiri dengan merekam dan mengunggah hasil rekamannya di sosial media mengenai aktivitas menarik di Kampung Kepiting tadi.

Tetapi bagaimana jika hal yang di unggah Gek Ayu bukannya aktivitas yang terdapat di kampung kepiting tetapi kegiatan bermesraan Gek ayu dan Gus Anom? Nah, hal itulah yang patut kita cermati dalam mengunggah atau meng-exposure sesuatu di media sosial. Terkadang pamer dan menanggapi sesuatu secara berlebihan (lebay) juga beda tipis dengan aktivitas exposure yang memang di pergunakan untuk mempromosikan/ mengenalkan daya tarik wisata tersebut. Memang media sosial dapat digunakan untuk kepentingan peribadi, tetapi bukankah alangkah baiknya bila kita gunakan sebagai hal-hal positif? Terlebih lagi bila kurangnya informasi dan penyalahgunaan media sosial dalam ajang exposure dapat menyebabkannya timbulnya berita bohong (hoax) tersebar dengan sangat mudah dan dapat juga memicu adanya ujaran kebencian hingga radikalisme.

Bagaikan pisau bermata 2, exposure bisa saja kita gunakan sebagai aktivitas untuk menjatuhkan ataupun mengangkat suatu hal ke media sosial secara efektif. Lalu bagaimana dengan kalian? Itu semua ada di pilihan kalian. Tetap gunakanlah teknologi sebagai bekal untuk berkembang dan tambah pengetahuan sebagai dasar kalian untuk berkembang. Kira-kira bagaimana ya kabar Gus Anom dan Gek Ayu? Hihihi…

 

Referensi

https://slcmarketinginc.com/sudah-yakin-promosi-di-sosial-media/

https://youtu.be/qeuN0vuTBx0