Sudah menjadi fitrah remaja untuk berkumpul dengan teman-teman sebayanya dan membentuk sebuah komunitas. Belakangan ini mulai menjamur komunitas remaja dengan latar  belakang yang beranekaragam. Komunitas motor gede (MOGE), komunitas pecinta vespa, komunitas pecinta alam dan komunitas-komunitas lainnya.

Tak sedikit yang memandang keberadaan komunitas remaja belakangan ini hanyalah sekedar sekaa demen atau kumpul-kumpul semata untuk melepas penat dan membunuh waktu dengan bersenda gurau ataupun bernyanyi dengan ditemani gitar dan makanan ringan atau bahkan minuman keras. Opini yang berkembang di segelintir masyarakat pun berujung negatif. Komunitas remaja kini hanyalah ajang kumpul-kumpul belaka dan paling-paling berujung mabuk-mabukan, trek-trekan atau kerusuhan di jalan.

Tapi, relakah kita wahai pemuda membiarkan opini negatif tersebut berkembang dan menjamur di masyarakat?

Ingatkah kalian bahwa kemerdekaan bangsa ini dan juga pengikraran Sumpah Pemuda berawal dari perkumpulan pemuda-pemuda Indonesia yang memiliki visi yang sama? Komunitas-komunitas bentukan remaja sebenarnya tak selamanya hanya perkumpulan pembuat rusuh massa. Masih banyak komunitas yang berawal dari sekedar perkumpulan biasa namun juga memiliki kontribusi besar bagi lingkungan sekitarnya. Sebut saja UCTRS misalnya yang pada tanggal 31 Oktober 2015 ini melakukan bakti social ke Panti Asuhan Semara Putra yang beralamat di Sekolah Luar Biasa di Klungkung.

 

UCTRS sendiri adalah salah satu komunitas remaja kabupaten kecil di Bali. “Awalnya cuma kumpul-kumpul dengan teman-teman membuat CLAN COC dengan nama UCTRS, tapi perkumpulan ini berlanjut sampai sekarang dan yang gabung juga makin banyak” ujar salah satu anggota UCTRS ketika ditemui seusai baksos. UCTRS yang memiliki singkatan Untuk Cita-Cita Usaha Terus ini ternyata memiliki Cukup banyak kegiatan positif, karena perkumpulan ini digawangi oleh remaja-remaja SMA, maka kontribusi mereka juga salurkan di bangku sekolah misalnya saja aktif dalam OSIS, PMR, Pramuka, SISPALA dan masih banyak lagi. Tak puas hanya di sekolah, komunitas yang dikenal dengan pembawaannya yang banyol ini mengepakkan sayapnya melakukan aksi sosial di luar sekolah

                “Berawal dari angan-angan”

Banyak yang meragukan aksi sosial mereka tersebut, ditanyakan terkait hal tersebut salah satu dari mereka mengatakan,

“Kami ingin menunjukkan kalau kami bukan sekedar grup sekaa demen yang nongkrong-nongkrong aja ataujalan-jalan aja, kami juga ingin menunjuk kan kalau kami juga bisa melakukan hal positif, ya dengan cara baksos seperti ini”.

Siapa sangka acara baksos ini berawal dari obrolan santai di sebuah warung makan dan tercetus dua bulan lalu ini berujung menjadi obrolan serius. Mereka tak ingin obrolan di meja makan menjadi sekedar angan-angan. Akhirnya Sabtu, 31 Oktober 2015 di penghujung bulanini komunitas UCTRS yang beranggotakan sekitar 60 pemuda-pemudi ini menyasar Panti Asuhan Semara Putra di Sekolah Luar Biasa di Klungkung.

 

 

Mengejutkan memang ketika bantuan yang berhasil terhimpun juga cukup banyak. Mulai dari pakaian bekas layak pakai dan juga uang tunai. Berbekal semangat dan tekad remaja-remaja UCTRS ini berbagi kebahagiaan dan semangatnya kepada kaum disabilitas di sana. Banyak pelajaran yang mereka dapatkan dari kegiatan mulia ini.

UCTRS hanyalah bagian kecil dari cerita komunitas remaja masa kini yang menunjukkan eksistensinya dalam bentuk kegiatan positif. Semoga banyak remaja-remaja lain yang terinpirasi dari hal kecil ini. Karena siapa sangka aksi besar pun bisa berawal dari angan-angan dan obrolan santai di meja makan.