“Home, the spot of earth supremely bless, A dearer, sweeter spot than all the rest”
-Robert Montgomery-
Rumah, adalah tempat dimana penghuninya mendapatkan kenyamanan dan ketenangan yang tertinggi. Rumah tersebut memiliki jati diri yang patut dilestarikan dan dijaga namanya oleh penghuninya, dan penghuninya tidak akan terlepas dari jati diri yang dimiliki tempat tinggalnya dimanapun dia berada. Sama halnya seperti Pulau Bali yang memiliki jati diri sebagai pulau dengan beragam kebudayaan yang dicintai banyak orang dan jati diri tersebut patut dilestarikan oleh masyaraktnya, terutama generasi selanjutnya. Namun apakah generasi muda Bali sudah melestarikan budayanya? atau mereka justru melupakan jati diri mereka sebenarnya?simak sampai habis ya!
Om Swastyastu, perkenalkan nama saya Putu Krisna Adi Surya, kali ini saya ingin membahas mengenai “Jati Diri Bali yang Perlu Dilestarikan”. Mendengar nama “Bali” tentunya sudah tidak asing lagi, bagi siapapun di Indonesia bahkan dunia. Bali adalah pulau dengan ribuan budaya dan adat istiadat yang kental pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya, mulai dari matahari terbit di timur dampai tenggelam di barat, hampir semua kegiatan masyarakat Bali didasarkan pada adat istiadat mereka. Oleh karena itu, Bali memiliki beragam kesenian dan Budaya yang sangat menarik dan unik, seperti tari-tarian, pakaian, dan beragam jenis kesenian lainnya yang diminati banyak orang di penjuru dunia.
Tidak hanya dari kebudayaan dan kesenian yang dimilikinya, Bali juga meliputi objek-objek wisata yang indah dan memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari pantai, pegunungan, pemandangan, bahkan sampai sungai di Bali juga dimanfaatkan sebagai objek wisata karena daya tarik yang ada disekelilingnya. Berikut ini beberapa program kebudayaan dan pariwisata yang dilaksanakan di Bali Tahun 2017.
1. Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017
Pesta kesenian Bali merupakan ajang pertunjukan hasil-hasil karya seniman Bali, dimana karya tersebut berupa musik gamelan, pakaian, dan tari-tarian. PKB dilaksanakan rutin setiap tahun di Bali, biasanya setiap bulan Juni-Juli. 2017 ini, PKB mengambil tema ULUN DANU (melestarikan air dan kejernihannya) dan berhasil menarik banyak tourist Indonesia bahkan Mancanegara datang untuk menyaksikan pertunjukan karya seni tersebut. Wah, budaya Bali memang dicintai oleh banyak orang ya, bahkan orang luar Indonesia.
2. Nusa Dua Light Festival 2017
Nusa Dua Light Festival merupakan festival lampu yang disusun sedemikian rupa menjadi sebuah bentuk yang indah, seperti naga yang bersinar, monumen, dan lain-lain. Festival ini merupakan salah satu program pariwisata Bali yang banyak juga diminati oleh turis mancanegara dan turis dalam negeri. Festival yang bertemakan "The Shine of Peninsula Nusa Dua" dilaksanakan di Pulau Peninsula, Nusa Dua dari tanggal 17 Juni-30 Juli 2017. Ayo kunjungi sebelum nutup!
Dari berbagai program dan semua kekayaan Bali yang telah menarik berbagai wisatawan dari segala penjuru dunia, seharusnya masyarakat Bali terutama generasi muda (genda) memiliki keinginan yang tinggi untuk melestarikan pariwisata dan adat istiadat yang dimiliki Bali. Namun sebaliknya, akibat perkembangan arus globalisasi yang kuat generasi muda Bali tersapu arus hingga lupa akan jati diri mereka yang menyebabkan memudarnya adat istiadat Bali dan menurunya daya tarik wisata yang dimiliki Bali.
Bukti-bukti nyata yang memperlihatkan bahwa mereka sudah lupa jati diri mereka, yaitu yang pertama, mereka lebih memilih menggunakan gadget ketimbang melaksanakan kegiatan yang bermanfaat dalam melestarikan budaya Bali seperti Gamelan, Tarian, dan Tradisi. Hal ini memang menyebabkan banyak genda yang tidak GAPTEK, namun justru hal ini menyebabkan genda Bali gagap akan budaya mereka sendiri, bahkan sampai tidak tahu akan budaya yang dimilikinya. Yang kedua, genda Bali mulai meniru kebiasaan/tradisi asing dan cenderung melupakan tradisi mereka, seperti mulai berpakaian seperti orang luar (berpakaian minim), meminum minuman beralkohol, dan perilaku yang cenderung boros dalam membeli pakaian. Inikah jati diri Bali sebenarnya? Tentu saja tidak!
Maka dari itu sangat diingatkan, terutama bagi genda Bali untuk tidak melupakan jati diri Bali yang sebenarnya yang sekaligus merupakan jati diri mereka sebenarnya. Bali memiliki kekayaan dan keunikan yang luar biasa hingga diminati banyak orang luar, namun apabila generasi muda Bali yang justru tidak melestarikan dan mencintai kekayaan tersebut, maka kekayaan tersebut akan memudar dan perlahan akan hilang. Pandangan generasi muda Bali saat ini perlu diluruskan, sehingga kekayaan budaya dan pariwisata Bali dapat tetap dilestarikan. Salah satu cara untuk melestarikannya yaitu dengan menanamkan konsep Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang terdiri dari Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah, Kenangan. Dengan tertanamnya konsep ini dalam jiwa generasi muda Bali saat ini, bukan hanya budaya bali yang lestari, tapi daya tarik wisata Bali juga akan semakin lestari dan terkenal karena dirawat oleh generasi muda Bali, dan jati diri Bali dapat selalu dilestarikan.
Demikian artikel ini saya buat, semoga pesan dan kesan yang terkandung didalamnya dapat dilaksanakan dan membawa Bali menjadi pulau yang lestari dan terkenal di mata dunia. Semoga bermanfaat!
Komentar