Ada apa dengan Jembrana ?
Mungkin di benak banyak orang di Bali, Jembrana kurang umum didengar ketimbang dengan Negaroa. Hal itu dikarenakan orang lebih mengenal bahasa khas Negaroa dengan beberapa kata-kata khasnya seperti Krupuka, Mecaplaga di pengkola, kal kija ? dan lain-lain.
Namun berbicara tentang Jembrana, maka erat kaitannya dengan Bali dan pariwisatanya. Di antara kabupaten-kabupaten yang ada di Bali, Jembrana terlihat sangat tertinggal di bandingkan dengan kabupaten yang lain dari segi pariwisatanya. Tidak dipungkiri bahwa sebenarnya Jembrana memiliki banyak tempat wisata yang tidak kalah menarik dengan tempat wisata yang ada di kabupaten lain. Lalu mengapa bisa Jembrana sepi akan wisatawan?
Hal yang paling mendasar adalah karena Accessibilty atau Akses. Akses yang dimaksud adalah jarak dan rute yang harus di tempuh untuk sampai ke Jembrana. Bahkan jarang dari Bandara Ngurah Rai untuk sampai ke Jembrana itu bisa mencapi tiga jam perjalanan (kalau tidak macet). Parahnya kalau macet yang bisa terjadi kapan saja di area Denpasar dan tentunya di Tabanan hingga Negara yang sudah pasti akan mengalami macet yang berkepanjangan di karenakan banyaknya truk,bus dan kendaraan pribadi yang melintas dengan “tampilan” bentuk jalan rayanya yang berlubang dan berlika-liku di sepanjang jalan yang di tempuh.
Is That So Borried, right ? JELAS. Wisatawan merasa akan sangat melelahkan dan terasa sangat membosankan karena bisa meghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk diperjalanan saja. Bisa jadi hal tersebut membuat wisatawan merasa enggan untuk berlibur ke Bali lagi. Padahal jembrana memiliki banyak tempat wisata baru yang sangat menarik dan tidak kalah dengan kabupaten lain di Bali. Seperti :
Gb. Air Terjun Juwuk Manis
Gb. Green Cliff di Yeh Embang
Gb. Bunut Bolong di Pekutatan
Lalu apa solusi yang kira-kira tepat untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Jembrana ?
Ada isu yang mengatakan bahwa pada tahun 2018, akan di bangun Tol yang menghubungkan dari Gilimanuk menuju Denpasar yang panjannya kurang lebih 156,7 Km. Masih dilaksanakannya study kelayakan akan tol tersebut yang akan dilakukan secara bertahap. Pembangunan tol ini diharapkan memberikan dampak yang tinggi bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Pulau Dewata. Untuk saat ini solusi ini dirasa tepat untuk bisa menumbuhkan tingkat kunjungan wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Kabupaten Jembrana. Dan besar harapan Tol ini akan benar-benar terealisasi. Namun ketika Tol ini memang akan segera dibangun dan rampung, pertanyaannya “Sudah siapkah sumber daya manusia dan fasilitas di Jembrana kedatangan wisatawan?”
Komentar