Tulisan ini adalah karya Angelica Indah Putri, duta Kota Madya Denpasar dalam Jegeg Bagus Bali 2014. Karena sifatnya kompetisi, tim editor menjaga keaslian karya semaksimal mungkin. Yay! Selamat membaca, semoga bermanfaat!

Kulkulbali.co

 

Bali, siapa yang tidak tahu provinsi kecil namun memiliki potensi pariwisata yang berlimpah ini. Bebagai jenis pariwisata dapat kita jumpai di Bali. Bahkan, Bali merupakan salah satu daerah tempat tujuan impian bagi para pasangan yang sedang berbahagia untuk berbulan madu. Tidak hanya itu, Bali juga merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit bagi para keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburnya bersama karena Bali juga menawarkan pariwisata edukasi di sejumlah tempat. Keunikan budaya serta keindahan alam yang bahkan tidak dimiliki oleh provinsi atau negara lain merupakan salah satu keunggulan Bali. Keasrian alam seperti pantai serta pegunungan yang masih belum banyak campur tangan manusia menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan asing maupun mancanegara.

Selain keindahan alam serta keunikan budaya, keramahtamahan penduduk asli Bali merupakan salah satu alasan mengapa Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sangat diminati. Dan ketika para wisatawan dimanjakan dengan keramahtamahan penduduk asli Bali maka mereka akan merasa berada dirumah sendiri bahkan tidak ingin kembali lagi ke tempat asal mereka bernaung. Maka dari itu Bali dapat memberikan “kenangan“ bagi para wisatawan yang datang ke Bali sehingga mereka akan merasa ingin kembali lagi ke Bali.

Fasilitas yang ditawarkan serta disediakan guna menunjang kepariwisataan di Bali tentunya sudah dapat dikatakan sangat baik serta lengkap. Walaupun, ada beberapa infrastruktur yang mungkin masih perlu dibenahi. Namun tentunya hanya ketika kita melihat dari Bali bagian Selatan. Apakah pernyataan tersebut juga berlaku pada Bali Bagian Timur? Tidak sama sekali. Bahkan Bali bagian Timur dianggap daerah yang tertinggal. Pembangunan fasilitas penunjang pariwisata terlihat begitu kontras, pembangunan tersebut hanya di titik beratkan pada Bali bagian selatan. Kurang jelas apa sebenarnya yang menyebabkan penitikberatan pembangunan tersebut terjadi. Padahal dilihat dari aspek tempat objek pariwisata, Bali bagian Timur memiiki segudang daerah atau tempat yang sangat berpotensi. Seperti kita lihat pada Kabupaten Klungkung atau Karangasem, sangat banyak terdapat pantai-pantai yang begitu berpotensi, namun sangat disayangkan ketika dilihat fasilitas seperti jalan menuju pantai-pantai cantik tersebut begitu ekstrem bahkan cenderung berbahaya.

Kurangnya fasilitas penunjang pariwisata yang terjadi di Bali bagian timur ini tentunya juga sangat berdampak pada pendapatan perkapita masyarakatnya. Sehingga masyarakat miskin masih sangat menjamur di Bali bagian Timur ini. Seharusnya daam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat, pembangunan dilakukan di seluruh penjuru daerah yang ada di Bali tanpa harus menganaktirikan satu atau beberapa bagian. Bahkan pemerintah seharusnya lebih peka lagi, melihat dinamika penduduk Bali bagian timur yang dapat dikatakan sangat rendah. Pemerintah seharusnya lebih mengangkat potensi yang ada bukan membangun dan membangun terus pada daerah yang pendapatannya sudah dikatakan tinggi. Apakah sebenarnya yang membuat pemerintah menganaktirikan Bali bagian timur?  Apakah persenan yang lebih tinggi dari Bali bagian Selatan? Karena yang saya tahu ada beberapa oknum yang mengharapkan imbalan dari suatu proyek pemerintahan, tapi mungkin tidak semua.

Kepedulian pemerintah bagi Bali bagian Timur sangatlah diperlukan, karena ketika pemerintah berhasil berintregrasi dengan masyarakat setempat untuk mengangkat Pariwisata dengan melakukan pembangunan sarana serta prasarana maka akan terjadi multiplier effect. Pendapatan perkapita penduduk setempat akan meningkat, maka kemiskinan akan berkurang dan kesejahteraan masyarakat tentunya akan meningkat juga. Jadi apa yang diperlukan oleh Bali? Kepedulian serta tanpa pamrih pemerintah untuk melakukan Pemerataan pembangunan. Namun apakah pemerintah siap melakukan pembangunan terutama pada derah tertinggal atas dasar pengabdian serta tanpa pandang bulu? dan apakah pemerintahan siap menyingkirkan oknum-oknum penjilat yang memanfaatkan proyek pembangunan ini?