Bali telah menjadi destinasi wisata yang terkenal hingga ke kancah international. Pulau yang di beri julukan "Island of the Gods" ini sekarang telah menarik perhatian dunia dengan budayanya yang mempesona dan tingkat spiritualnya yang tinggi.

Tetapi apakah Anda tahu bahwa dulu pulau ini hanya di kenal karena pantainya? Sejak dulu Bali sudah memiliki tingkat spiritual dan budaya yang kental, namun sebelumnya hal ini tidak menarik perhatian wisatawan. Hal tersebut berubah sejak seorang seniman asing datang. Pecinta seni ini mengemas budaya Bali agar mampu dinikmati oleh para wisatawan asing, sehingga terbentuknya sebuah pariwisata yang berbasis budaya dan spiritual yang dimiliki saat ini.

Seniman kelahiran Russia ini, karena cintanya kepada Pulau Dewata telah mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan spiritual di Bali melalui karya seni rupanya. Ia adalah seseorang yang sangat penting dalam terbentuknya ekonomi dan budaya yang dimiliki Bali saat ini, ialah Walter Spies.

undefined

Dibawah kepemimpinan raja Ubud, Cokorda Gede Agung Sukawati, Walter Spies menetap di Ubud sejak tahun 1927. Disana ia bekerja sama dengan para pelukis lokal Ubud dan mengembangkan apa yang sekarang kita kenal sebagai gaya lukis bercorak dekoratif khas Bali. Ia mampu menarik perhatian para seniman Eropa dan bersama mereka ia membentuk yayasan Pita Maha sebagai wadah bagi seniman dalam mengembangkan gaya lukis modern yang kita miliki sekarang.

Selain mengembangkan seni rupa ia pun membantu mengembangkan seni pertunjukan yang kita miliki sekarang, salah satunya adalah tarian kecak. Dahulu ketika berkunjung ke Desa Bedulu, ia kagum dengan sebuah tarian sakral yang sedang dilaksanakan yaitu tari Sanghyang Jaran. Bersama seorang penduduk lokal bernama Wayan Limbak, tarian yang dulu merupakan sebuah tarian ritual agar dapat dinikmati masyarakat tanpa harus mempertontonkan kesakralannya di saat yang bukan seharusnya, kemudian dibuatlah tarian yang dikemas bersama alur kisah Ramayana dan dijadikan sebuah seni pertunjukan yang mampu menarik wisatawan asing yang kita sebut tarian kecak.

undefined

Bercermin dari sejarah akulturasi seni Bali yang dilakukan oleh Walter Spies, dimana ia tidak membuat seni Bali kehilangan nilainya namun ia membuat seni pertunjukkan yang mengedepankan nilai budaya dan spiritual Bali. Oleh karena itu sebagai generasi muda kita harus mampu memegang teguh nilai seni Bali agar pariwisata Bali tetap berbeasi budaya dan spiritual yang kuat. Sehingga pariwisata Bali tetap eksis di kancah internasional dengan kekhasan budaya dan spiritualnya.

Referensi:

https://www.kaskus.co.id/thread/58527450ddd770611a8b4571/mengenal-walter-spies-yang-membawa-seni-bali-ke-eropa/

http://www.walterspies.com/walter_spies_biography.html

https://historia.id/budaya/articles/walter-spies-dan-renaisans-bali-vQRnP

Sumber Foto:

www.beautyfulbali.blogspot.com

www.an1mage.org/2017/09/walter-spies-suatu-pagi-di-iseh.html

www.tanah-bali.com/artikel/tari-sakral-itu-bernama-sanghyang-jaran-42